01 January 2022
Abadi, inilah satu kata yang sangat menggambarkan Mercedes-Benz W108 dan W109. Sulit dipercaya bahwa mobil yang memiliki kesan mewah ini diluncurkan lebih dari 50 tahun yang lalu. Bahkan semakin lama, dua seri sedan Mercedes-Benz ini akan terus menjadi lebih indah seiring bertambahnya usia.
Seri W108 dan W109 merupakan mobil produksi dengan kesuksesan yang luar biasa. Tidak hanya menyuguhkan desain yang apik, namun keandalan dan daya tahannya juga patut diacungi jempol. Hal inilah yang membuatnya menjadi mobil klasik favorit para kolektor.
Pertama kali ditampilkan pada pameran mobil di Frankfurt Auto Show 1965, Mercedes-Benz W108 dan W109 merupakan sedan mewah 4 pintu berkapasitas 5 penumpang yang diproduksi pada tahun 1965-1967 untuk generasi pertama dan 1967-1972 untuk generasi keduanya. Sebenarnya, model W108 dan W109 adalah mobil yang sama, hanya dengan perbedaan minor pada suspensi, tipe teratas, dan beberapa fitur kemewahan dimana W109 lebih unggul.
Meski masa produksinya berakhir pada tahun 1972, ada beberapa kendaraan yang dipasarkan dan dijual sebagai model tahun 1973 di Amerika Utara. Biasanya ini adalah unit-unit produksi terakhir.
W108/W109 tidak hanya menawarkan desain yang mewah dan elegan saja, namun sang desainer asal Perancis, Paul Bracq, juga memikirkan segi kenyamanan dengan menetapkan standar tertentu pada mobil ini. Ia pun mengambil inspirasi desain W108 dari mobil convertible dan coupe mewah W111, yang sering disangka banyak orang sebagai W108. Untungnya, rakyat Indonesia dengan cerdas menamai kedua model ini dengan nama yang mudah diingat dan dibedakan - W108 dijuluki sebagai Kebo dan W111 dijuluki sebagai Batman.
Mercedes-Benz W108 dan W109 ini sangat sukses di Jerman dan di pasar ekspor, termasuk kawasan Amerika Utara dan Asia Tenggara. Selama 7 tahun masa produksinya, ada sebanyak 383.361 total unit yang dibuat. Seri inilah yang juga akan menjadi cikal bakal model S-Class selanjutnya seperti W116 dan W126.
Pada generasi keduanya yang diproduksi mulai tahun 1967, hanya ada beberapa hal yang mengalami perubahan, seperti mesin yang dibuat lebih besar, dan perubahan nama pada 250 S dan 250 SEL yang diganti menjadi 280 S dan 280 SE.
Terdapat 4 model yang diproduksi pada W108/W109 generasi kedua ini, yaitu 280 S, 280 SE, 280 SEL dan 300 SEL (tersedia khusus W109). Yuk, mari kita bahas satu persatu.
Model 280 S merupakan model entry-level dari seri W108 dan W109. Dengan beban seberat 1.970 kg, mobil ini merupakan mobil dengan penggerak roda belakang.
Mercedes membawa bahasa desain model W111 ke W108, dan ini bukanlah hal yang buruk. Untuk sebuah sedan, bentuknya lumayan revolusioner, dengan lampu depan yang vertikal, berbeda dengan kebanyakan produsen mobil lainnya yang menawarkan unit yang bulat atau horizontal. Selain itu, kaca depan dan belakang yang sedikit melengkung jugalah menambah kesan elegan, mewah, dan canggih.
Meskipun merupakan trim terendah, Mercedes juga tidak melepaskan model 280 S dari kesan mewah di dalam kabin. Dashboardnya yang mungkin terlihat kuno itu sebenarnya dibuat sangat rapi dengan aksen kayu untuk menimbulkan efek ketenangan. Lalu, penumpang juga akan dimanjakan dengan jok empuk berbahan kulit, baik di depan maupun belakang. Warnanya pun bisa dipilih bebas sesuai dengan selera pelanggan.
Fakta menariknya, tim Kuno ID saat ini sedang merestorasi Mercedes-Benz 280 S W108 tahun 1971 lho. Klik disini untuk mengikuti perjalanan pemulihannya di channel YouTube Kuno ID.
Model 280 SE memanglah mirip dengan 280 S, namun memiliki tenaga yang sedikit lebih besar. Ia berbekal mesin 2.778 cc 6 silinder yang sama, tetapi menghasilkan tenaga 160 hp dan torsi 240 Nm. Akibatnya, waktu akselerasi 0-100 km/h terpangkas menjadi 10,5 detik dan kecepatan maksimalnya mencapai 190 km/h.
Selain itu, 280 SE juga terdapat penambahan injeksi bahan bakar, yang merupakan peningkatan dari karburator yang terdapat di model 280 S. Dengan kenaikan harga yang wajar, tipe 280 SE inilah yang akhirnya menjadi model terlaris di jajaran W108 dan W109.
280 SEL mulai diproduksi pada tahun 1970-1972. Pada dasarnya, ia adalah versi lebih panjang (long-wheel-base) dari 280 SE, yang memberikan ruang kaki lebih lega untuk penumpang belakang.
Meskipun konsumen tetap bisa memilih 280 SEL dengan mesin 6 silinder pada model short-wheel-base-nya, Mercedes juga menawarkannya dengan mesin V8 berkapasitas 3.499 cc dengan tenaga yang mencapai 200 hp dan torsinya 286 Nm. Performa dari mesin tersebut disalurkan melalui transmisi 4 percepatan manual dan automatic.
Mesin yang lebih berotot ini tentu lebih menakjubkan dan menggoda. Mobil ini memiliki akselerasi 0-100 km/h dengan waktu 9 detik saja, dan kecepatan maksimumnya mencapai 210 km/h. Lalu, untuk konsumsi bahan bakarnya dengan sistem penggerak rear-wheel-drive, ia berhasil menghasilkan angka 7.69 km/liter - tidak begitu buruk untuk mesin V8 yang besar dan bertenaga.
Sayangnya, meski konsumen mesti membayar lebih mahal untuk membawa pulang tipe ini, tidak ada perubahan signifikan pada estetika eksterior dan interiornya dari model termurahnya (selain jarak roda yang memanjang 10 cm tentunya).
Sebagai model termahal, 300 SEL hanya tersedia pada model W109 long-wheel-base saja. Diperkenalkan pada tahun 1968, Mercedes memperkenalkan mesin mereka yang paling buas dengan model ini, yaitu 6.300 cc V8 bertenaga 250 hp dan torsi 503 Nm. Berlari dari 0-100 km/h tuntas dalam waktu yang sulit dipercaya untuk mobil berbobot 2 ton, yaitu 6,5 detik saja!
Tapi, bagi yang tidak mementingkan jumlah tenaga, mesin inline-6 dan versi V8-nya yang lebih kecil masihlah tersedia. Faktanya, 300 SEL memiliki daya tarik yang lebih kuat terhadap konsumen karena kenyamanan suspensi udaranya yang luar biasa. Suspensi ini akan menjaga kabin mobil tetap tenang walaupun roda menghajar polisi tidur ataupun jalan berlubang.
Produksi 300 SEL berlangsung hingga tahun 1972 dengan total produksi sebanyak 9.483 unit kendaraan.
Mercedes-Benz W108 dan W109 sangatlah terinspirasi dari model sebelumnya (W111 dan W112). Namun, mereka juga memiliki banyak penyempurnaan yang menjadikannya lebih baik dari segi fitur, performa mesin, dan kenyamanan. Tentunya tidak heran jika ia merupakan cikal bakal Mercedes S-Class, yang sekarang adalah salah satu sedan mewah tersukses di dunia - bahkan dipakai oleh sebagian besar presiden Indonesia hingga saat ini.
Tidak hanya itu, desain ekterior yang sangat fenomenal dan interiornya yang mewah dan lega membuat para eksekutif ingin meminangnya. Kabar baiknya, dengan jumlah produksi yang banyak, Mercy W108 dan W109 bukanlah model yang terlalu langka dan masih sangat terjangkau jika ingin dikoleksi lho. Bahkan, bagi yang ingin merestorasi mobil ini, suku cadangnya masih lumayan mudah untuk dicari.
Continue Reading
Bookmark
Comments
No Comments Yet